Pandangan Pertama - Kahlil Gibran
Rabu, 27 Februari 2013 | 2:56 PM |
0 Love
Pandangan Pertama
Itulah saat yang memisahkan aroma kehidupan dari kesedarannya.
Itulah percikan api pertama yang menyalakan wilayah-wilayah jiwa.
Itulah nada magis pertama yang dipetik dari dawai-dawai perak hati manusia.
Itulah saat sekilas yang menyampaikan pada telinga jiwa tentang
risalah hari-hari yang telah berlalu dan mengungkapkan karya kesedaran
yang dilakukan
Malam, menjadikan mata jernih melihat kenikmatan di dunia dan menjadikan misteri-misteri keabadian di dunia ini hadir.
Itulah benih yang ditaburan oleh Ishtar, dewi cinta, dari suatu tempat yang tinggi.
Mata mereka menaburkan benih di dalam ladang hati, perasaan memeliharanya, dan jiwa membawanya kepada buah-buahan.
Pandangan pertama kekasih adalah seperti roh yang bergerak di permukaan air mengalir menuju syurga dan bumi.
Pandangan pertama dari sahabat kehidupan menggemakan kata-kata Tuhan, "Jadilah, maka terjadilah ia"
Tugas Puisi Bahasa Indonesia
(Okta, Pandji, Yenni)
Label: Tugas
Older Post | Newer Post